Penulis: Admin Wednesday, 06 August 2025
Jambi, 06 Agustus 2025_Balai Bahasa Provinsi Jambi melaksanakan Sosialisasi dan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) yang diselenggarakan pada Rabu, 06 Agustus 2025, bertempat di Hotel Grand Jambi. Sebagai bagian dari upaya peningkatan kompetensi berbahasa Indonesia bagi pemangku kepentingan di Kota Jambi umumnya, dan di kalangan guru khususnya. Peserta UKBI berjumlah 30 orang, 3 guru MAN Insan Cendekia Jambi yaitu Dr. Zakiah, Yulleila, S.Pd., dan Melia Fitri Yani, M.Pd.
Kegiatan
ini merupakan kerjasama antar Balai Bahasa Provinsi Jambi dengan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jambi. Sambutan dimulai dari Balai Bahasa Provinsi
Jambi, Teguh Setia Budi, MM. Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia bertujuan untuk
peningkatan literasi masyarakat, yaitu mengukur dan memetakan kemampuan
berbahasa Indonesia secara objektif, terstandar, dan berbasis teknologi.
Kanwil
Kemenag Provinsi Jambi, yang diwakili Kabid Penmad Dr. H. Dedi Silalahi,
membuka kegiatan ini secara resmi. Beliau mengutip pendapat dari seorang Kyai
salah satu pondok pesantren, bahwa “Guru itu adalah profesi kenabian, walaupun
hidup ini berakhir, maka amalnya tetap mengalir”. Diharapkan para guru dapat
menggiat peningkatan kompetensi berbahasa Indonesia di madrasah.
Kepala
MAN IC Jambi, Dr. Zakiah, yang turut hadir mendampingi, menyatakan bahwa
partisipasi dalam UKBI merupakan langkah strategis untuk menjaga dan
meningkatkan profesionalisme guru dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. “Sebagai guru, kemampuan berbahasa Indonesia yang unggul menjadi
dasar dalam proses pembelajaran dan komunikasi ilmiah. Kami mendukung penuh
pelaksanaan UKBI sebagai bagian dari pengembangan kompetensi guru,” ujar
beliau.
Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) berbasis komputer (luring) yang terdiri atas beberapa seksi uji, antara lain: Mendengarkan, Merespons Kaidah, dan Membaca. Para peserta tampak antusias dan serius dalam menyelesaikan seluruh rangkaian ujian yang berlangsung sejak pagi hingga siang hari.
Kegiatan
ini diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya
penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai kaidah di lingkungan pendidikan,
sekaligus mendorong guru-guru untuk menjadi teladan dan penggiat dalam
berbahasa di ruang kelas dan masyarakat.zk